Air conditioner, atau yang biasa disebut sebagai penyejuk udara, ataupun pendingin ruangan, adalah sistem atau mesin yang dirancang untuk menstabilkan suhu udara dan kelembapan suatu area yang digunakan untuk pendinginan maupun pemanasan tergantung pada sifat udara pada waktu tertentu.
Bagi sebagian besar masyarakat atau pekerja kantor di kota-kota besar tidak bisa menghindari paparan penyejuk udara. Tidak hanya di rumah atau di kantor, di dalam mobil pun kita membutuhkan pendingin ruangan untuk menciptakan suhu yang lebih nyaman. Pendingin udara memang mengeluarkan udara dingin yang menyejukkan. Namun, udara dingin yang dikeluarkan oleh pendingin ruangan adalah udara dingin kering yang dihasilkan oleh kondensasi freon. Udara tersebut tidak mengandung air. Udara yang yang dihasilkan oleh penyejuk udara justru relatif menyerap kelembaban lingkungan di dalam ruangan. Sehingga, kandungan air yang ada di lapisan kulit kita akan terserap.
Namun tahukah Anda, ternyata paparan udara dingin dari penyejuk ruangan untuk jangka panjang dapat memicu kerusakan kulit dan rambut. Ini terjadi lantaran mesin penyejuk udara menyerap kelembaban udara di ruang tersebut. AC juga menarik kelembaban dari kulit sehingga menyebabkan kulit kering. Jika tidak dilindungi dengan pelembab, kulit mudah rusak. Kekeringan yang berkelanjutan akan memengaruhi lapisan dalam kulit.
Ketika kulit mengalami kekeringan akan mudah timbul rasa gatal. Penyejuk udara juga memperburuk gangguan kulit yang sedang diderita seseorang. Pendingin ruangan menyerap air dari udara dalam ruang dan merampas lapisan luar epidermis kulit. Jika hal ini terjadi secara konstan, kehilangan air dan kurangnya penggantian air dari jaringan kulit dapat menyebabkan kulit mengelupas, kering dan juga pecah-pecah.
Air sangat penting untuk menjaga darah tetap mengalir. Selain itu, air juga bermanfaat mempertahankan elastisitas kulit. Ketika kelembaban ruang lenyap, kulit bisa layu. Kulit juga rentan mengalami lipatan dan akhirnya mempercepat keriput. Efek latennya, penuaan dini. Efek lebih buruk menimpa mereka yang sering beralih dari aktivitas luar ruang yang terik ke dalam ruang berpendingin, tanpa pelindung kulit. Perubahan suhu ekstrim ini cukup bisa memicu kerusakan kulit yang lebih serius.
Efek buruk pendingin ruangan semakin sempurna saat berpadu dengan tingginya paparan polusi, perubahan cuaca ekstrim, pola makan buruk, dan gaya hidup tak sehat lainnya. Karenanya, pertimbangkan tips kulit sehat berikut demi mempertahankan kesehatan dan kecantikan kulit Anda.
1. Tempatkan mangkuk berisi air saat berada di ruangan berpendingin. Karena penyejuk udara menarik kelembaban dari ruangan, menempatkan air dalam mangkuk adalah cara sederhana untuk meredam dampak pengeringan kulit saat berada di ruangan berpendingin.
2. Banyak minum air putih untuk menjaga kulit tetap terhidrasi dengan baik, meski berada di ruangan berpendingin. Jangan menunggu hingga Anda merasa haus. Air mudah diserap oleh tubuh, untuk itu jangan pernah lupa minum agar kulit tetap lembab.
3. Batasi penggunaan sabun untuk daerah-daerah di mana kulit rentan mengalami kekeringan. Gunakan lotion untuk melembabkan kulit, bukan krim. Oleskan di bagian leher, wajah, tangan, siku, dan lutut. Lotion yang berbasis air dapat menambah kelembaban kulit Anda.
4. Anda dapat menggunakan krim setelah menerapkan lotion sebagai minyak untuk membantu menjaga kelembaban kulit.
5. Karena sulit mematikan penyejuk udara di kantor, cobalah untuk tidak menggunakannya saat di rumah. Minimalkan paparan penyejuk udara ke kulit Anda.
Jadi, meskipun pendingin ruangan dapat membantu meningkatkan kualitas udara dalam ruangan secara signifikan dan dapat menyaring debu, serbuk sari, mengontrol pertumbuhan jamur dengan cara mengurangi tingkat kelembaban udara. Ternyata, penyejuk udara ini juga memiliki dampak buruk bagi kesehatan kulit. Bagi Anda yang ingin memiliki kulit yang sehat, penting untuk mengetahui hal ini.
Pendingin Ruangan atau Penyejuk Udara (AC)
Tanpa sadar, mungkin sebagian dari kita telah menghabiskan sebagian waktu di dalam ruang berpendingin udara atau air conditioner (AC). Di kantor, mobil, angkutan umur, pertokoan, hingga kamar tidur. Awalnya, kita mungkin hanya ingin mencari kenyamanan di tengah iklim tropis yang membuat gerah, tanpa sadar efek buruknya terhadap kesehatan kulit.Bagi sebagian besar masyarakat atau pekerja kantor di kota-kota besar tidak bisa menghindari paparan penyejuk udara. Tidak hanya di rumah atau di kantor, di dalam mobil pun kita membutuhkan pendingin ruangan untuk menciptakan suhu yang lebih nyaman. Pendingin udara memang mengeluarkan udara dingin yang menyejukkan. Namun, udara dingin yang dikeluarkan oleh pendingin ruangan adalah udara dingin kering yang dihasilkan oleh kondensasi freon. Udara tersebut tidak mengandung air. Udara yang yang dihasilkan oleh penyejuk udara justru relatif menyerap kelembaban lingkungan di dalam ruangan. Sehingga, kandungan air yang ada di lapisan kulit kita akan terserap.
Namun tahukah Anda, ternyata paparan udara dingin dari penyejuk ruangan untuk jangka panjang dapat memicu kerusakan kulit dan rambut. Ini terjadi lantaran mesin penyejuk udara menyerap kelembaban udara di ruang tersebut. AC juga menarik kelembaban dari kulit sehingga menyebabkan kulit kering. Jika tidak dilindungi dengan pelembab, kulit mudah rusak. Kekeringan yang berkelanjutan akan memengaruhi lapisan dalam kulit.
Ketika kulit mengalami kekeringan akan mudah timbul rasa gatal. Penyejuk udara juga memperburuk gangguan kulit yang sedang diderita seseorang. Pendingin ruangan menyerap air dari udara dalam ruang dan merampas lapisan luar epidermis kulit. Jika hal ini terjadi secara konstan, kehilangan air dan kurangnya penggantian air dari jaringan kulit dapat menyebabkan kulit mengelupas, kering dan juga pecah-pecah.
Air sangat penting untuk menjaga darah tetap mengalir. Selain itu, air juga bermanfaat mempertahankan elastisitas kulit. Ketika kelembaban ruang lenyap, kulit bisa layu. Kulit juga rentan mengalami lipatan dan akhirnya mempercepat keriput. Efek latennya, penuaan dini. Efek lebih buruk menimpa mereka yang sering beralih dari aktivitas luar ruang yang terik ke dalam ruang berpendingin, tanpa pelindung kulit. Perubahan suhu ekstrim ini cukup bisa memicu kerusakan kulit yang lebih serius.
Efek buruk pendingin ruangan semakin sempurna saat berpadu dengan tingginya paparan polusi, perubahan cuaca ekstrim, pola makan buruk, dan gaya hidup tak sehat lainnya. Karenanya, pertimbangkan tips kulit sehat berikut demi mempertahankan kesehatan dan kecantikan kulit Anda.
1. Tempatkan mangkuk berisi air saat berada di ruangan berpendingin. Karena penyejuk udara menarik kelembaban dari ruangan, menempatkan air dalam mangkuk adalah cara sederhana untuk meredam dampak pengeringan kulit saat berada di ruangan berpendingin.
2. Banyak minum air putih untuk menjaga kulit tetap terhidrasi dengan baik, meski berada di ruangan berpendingin. Jangan menunggu hingga Anda merasa haus. Air mudah diserap oleh tubuh, untuk itu jangan pernah lupa minum agar kulit tetap lembab.
3. Batasi penggunaan sabun untuk daerah-daerah di mana kulit rentan mengalami kekeringan. Gunakan lotion untuk melembabkan kulit, bukan krim. Oleskan di bagian leher, wajah, tangan, siku, dan lutut. Lotion yang berbasis air dapat menambah kelembaban kulit Anda.
4. Anda dapat menggunakan krim setelah menerapkan lotion sebagai minyak untuk membantu menjaga kelembaban kulit.
5. Karena sulit mematikan penyejuk udara di kantor, cobalah untuk tidak menggunakannya saat di rumah. Minimalkan paparan penyejuk udara ke kulit Anda.
Jadi, meskipun pendingin ruangan dapat membantu meningkatkan kualitas udara dalam ruangan secara signifikan dan dapat menyaring debu, serbuk sari, mengontrol pertumbuhan jamur dengan cara mengurangi tingkat kelembaban udara. Ternyata, penyejuk udara ini juga memiliki dampak buruk bagi kesehatan kulit. Bagi Anda yang ingin memiliki kulit yang sehat, penting untuk mengetahui hal ini.
No comments:
Post a Comment