RagamArtikelUnik -
Belum kenyang kalau belum makan nasi. Entah siapa yang pertama kali memperkenalkan kebiasaan makan nasi kepada orang Indonesia yang akhirnya menjadi tradisi turun temurun dan bahkan menjadi makanan pokok yang paling diidolakan hingga saat ini. Sebagian besar warga Indonesia merasa belum makan kalau belum makan nasi. Begitu bergantungnya mayoritas bangsa Indonesia terhadap bahan pangan yang disebut nasi atau beras, sampai-sampai yang kita sebut makan itu kalau sudah makan nasi dan lauk-pauknya. Padahal, ada yang menyebutkan bahwa konsumsi nasi yang berlebih akan berdampak negatif bagi kesehatan tubuh.
Indonesia sebenarnya memiliki beraneka jenis makanan pokok. Selain nasi, jagung, ubi jalar, ketela pohon dan juga sagu adalah sumber karbohidrat terbaik yang bisa dimakan. Jagung yang seringkali diidentikkan sebagai makanan pokok daerah Madura. Sementara ubi jalar, ketela pohon dan sagu cenderung menjadi identitas makanan pokok di wilayah timur Indonesia. Namun entah mengapa, pada akhirnya masyarakat Indonesia hampir seluruhnya sangat menggemari nasi sebagai makanan pokoknya.
Namun tahukah Anda, ternyata sagu yang menjadi makanan pokok orang Maluku dan Papua ini sangat kaya akan manfaat? Salah satu fakta mengejutkan bahwa Jepang telah mengembangkan sagu sebagai obat diabetes. Selain itu, pati sagu dapat digunakan untuk membuat roti, kue kering, biskuit, kerupuk, pempek, bakso dan mie. Tak tanggung-tanggung, bahkan pati sagu juga dapat dijadikan gula cair yang bisa digunakan untuk industri makanan dan minuman. Lebih mengejutkan lagi, ternyata pati sagu bisa diolah menjadi bioetanol dan etanol untuk pengganti bensin.
Sebenarnya sagu adalah tepung yang terbuat dari pati pohon rumbia. Sagu di jual dalam bentuk tepung curah maupun yang dipadatkan dan dikemas. Selain pati sagu, ternyata ampas sagu juga dapat dimanfaatkan sebagai pakan ternak dan media tumbuh jamur selain dijadikan kompos atau pestisida nabati. Meski kandungan gizinya tidak tinggi, tetapi sagu memiliki beberapa manfaat untuk tubuh. Lantas apa saja manfaat sagu bagi kesehatan kita? Penasaran, berikut ini kami rangkum untuk Anda beberapa manfaat pati sagu bagi kesehatan yang perlu untuk diketahui.
1. Sumber makanan yang menyehatkan
Mengkonsumsi sagu lebih sehat jika dibandingkan beras. Selain dapat mencukupi kebutuhan karbohidrat, ternyata sagu merupakan salah satu sumber makanan pokok yang menyehatkan. Beras terbukti kurang sehat apabila dimakan terlalu banyak. Mayoritas masyarakat Indonesia yang mengkonsumsi nasi sering mengalami sakit.
2. Mencegah risiko kanker usus
Mengkonsumsi sagu secara rutin dapat mencegah risiko terkena kanker usus. Hal ini tentunya terkait karena pati sagu mempunyai sifat resisten terhadap enzim dan mikrobia. Potensi pati sagu sebagai pati resisten yang dapat mencegah resiko terkena kanker usus, karena tidak di cerna oleh usus halus melainkan difermentasi oleh bakteri di kolon.
3. Mencegah obesitas
Sagu termasuk bahan pangan dengan indeks glikemik rendah sehingga aman jika dikonsumsi oleh penderita diabetes melitus. Karena memiliki indeks glikemik rendah, sagu cepat mengenyangkan dan tahan lama tapi tidak menyebabkan obesitas atau kegemukan. Ini merupakan salah satu menu diet yang menyehatkan.
4. Mencegah sembelit
Mengkonsumsi sagu secara rutin dapat mencegah sembelit atau susah buang air besar. Selain itu, rutin mengkonsumsi makanan pokok di daerah Indonesia bagian timur ini dapat membantu untuk mencegah berbagai gangguan kesehatan di bagian pencernaan.
5. Menjaga kekuatan tulang dan gigi
Sagu mengandung fosfor sebanyak 13 mg. Kekurangan mineral fosfor di dalam tubuh dapat menyebabkan tulang keropos atau yang dikenal dengan osteoporosis. Selain itu, mineral fosfor menjadi salah satu komponen yang penting dalam menyusun struktur tulang dan gigi agar tetap sehat dan kuat.
Telah sejak lama sagu dijadikan makanan pokok oleh sebagian penduduk Indonesia terutama di Maluku dan Irian Jaya. Selain harganya yang terjangkau, sagu dapat mencegah tulang keropos, sembelit, obesitas, dan kanker usus. Sagu tidak cepat meningkatkan kadar glukosa dalam darah sehingga aman dikonsumsi oleh penderita diabetes. Ini merupakan salah satu keunikan dari sagu dibanding makanan pokok lainnya yang perlu untuk diketahui.
Serat pangan pada sagu memiliki zat yang bisa berfungsi sebagai prebiotik yang dapat menjaga mikroflora usus, meningkatkan sistem imun tubuh, mengurangi risiko terjadinya kanker paru-paru, dan mempermudah buang air besar. Untuk mengimbangi kandungan gizi dari sagu yang tidak terlalu tinggi, sebaiknya olahan sagu ditambahkan bahan-bahan yang kaya akan protein dan sayur-mayur. Sebagai contohnya bubur sagu, papeda, bubur kacang hijau sagu, dan lain sebagainya.
Sagu
Salah satu faktor yang sangat mendukung hal tersebut terjadi tentunya karena iklim dan kondisi tanah Indonesia yang subur. Menjadikan padi, tanaman penghasil beras yang dapat tumbuh dengan mudah di nusantara. Seperti salah satu julukan paling terkemuka bagi negeri Indonesia yaitu negara agraris. Selaras dan sejalan dengan mata pencaharian utama mayoritas penduduknya yaitu bertani. Hal ini tentu saja semakin mematenkan nasi sebagai makanan pokok di negara kita.Indonesia sebenarnya memiliki beraneka jenis makanan pokok. Selain nasi, jagung, ubi jalar, ketela pohon dan juga sagu adalah sumber karbohidrat terbaik yang bisa dimakan. Jagung yang seringkali diidentikkan sebagai makanan pokok daerah Madura. Sementara ubi jalar, ketela pohon dan sagu cenderung menjadi identitas makanan pokok di wilayah timur Indonesia. Namun entah mengapa, pada akhirnya masyarakat Indonesia hampir seluruhnya sangat menggemari nasi sebagai makanan pokoknya.
Namun tahukah Anda, ternyata sagu yang menjadi makanan pokok orang Maluku dan Papua ini sangat kaya akan manfaat? Salah satu fakta mengejutkan bahwa Jepang telah mengembangkan sagu sebagai obat diabetes. Selain itu, pati sagu dapat digunakan untuk membuat roti, kue kering, biskuit, kerupuk, pempek, bakso dan mie. Tak tanggung-tanggung, bahkan pati sagu juga dapat dijadikan gula cair yang bisa digunakan untuk industri makanan dan minuman. Lebih mengejutkan lagi, ternyata pati sagu bisa diolah menjadi bioetanol dan etanol untuk pengganti bensin.
Sebenarnya sagu adalah tepung yang terbuat dari pati pohon rumbia. Sagu di jual dalam bentuk tepung curah maupun yang dipadatkan dan dikemas. Selain pati sagu, ternyata ampas sagu juga dapat dimanfaatkan sebagai pakan ternak dan media tumbuh jamur selain dijadikan kompos atau pestisida nabati. Meski kandungan gizinya tidak tinggi, tetapi sagu memiliki beberapa manfaat untuk tubuh. Lantas apa saja manfaat sagu bagi kesehatan kita? Penasaran, berikut ini kami rangkum untuk Anda beberapa manfaat pati sagu bagi kesehatan yang perlu untuk diketahui.
1. Sumber makanan yang menyehatkan
Mengkonsumsi sagu lebih sehat jika dibandingkan beras. Selain dapat mencukupi kebutuhan karbohidrat, ternyata sagu merupakan salah satu sumber makanan pokok yang menyehatkan. Beras terbukti kurang sehat apabila dimakan terlalu banyak. Mayoritas masyarakat Indonesia yang mengkonsumsi nasi sering mengalami sakit.
2. Mencegah risiko kanker usus
Mengkonsumsi sagu secara rutin dapat mencegah risiko terkena kanker usus. Hal ini tentunya terkait karena pati sagu mempunyai sifat resisten terhadap enzim dan mikrobia. Potensi pati sagu sebagai pati resisten yang dapat mencegah resiko terkena kanker usus, karena tidak di cerna oleh usus halus melainkan difermentasi oleh bakteri di kolon.
3. Mencegah obesitas
Sagu termasuk bahan pangan dengan indeks glikemik rendah sehingga aman jika dikonsumsi oleh penderita diabetes melitus. Karena memiliki indeks glikemik rendah, sagu cepat mengenyangkan dan tahan lama tapi tidak menyebabkan obesitas atau kegemukan. Ini merupakan salah satu menu diet yang menyehatkan.
4. Mencegah sembelit
Mengkonsumsi sagu secara rutin dapat mencegah sembelit atau susah buang air besar. Selain itu, rutin mengkonsumsi makanan pokok di daerah Indonesia bagian timur ini dapat membantu untuk mencegah berbagai gangguan kesehatan di bagian pencernaan.
5. Menjaga kekuatan tulang dan gigi
Sagu mengandung fosfor sebanyak 13 mg. Kekurangan mineral fosfor di dalam tubuh dapat menyebabkan tulang keropos atau yang dikenal dengan osteoporosis. Selain itu, mineral fosfor menjadi salah satu komponen yang penting dalam menyusun struktur tulang dan gigi agar tetap sehat dan kuat.
Telah sejak lama sagu dijadikan makanan pokok oleh sebagian penduduk Indonesia terutama di Maluku dan Irian Jaya. Selain harganya yang terjangkau, sagu dapat mencegah tulang keropos, sembelit, obesitas, dan kanker usus. Sagu tidak cepat meningkatkan kadar glukosa dalam darah sehingga aman dikonsumsi oleh penderita diabetes. Ini merupakan salah satu keunikan dari sagu dibanding makanan pokok lainnya yang perlu untuk diketahui.
Serat pangan pada sagu memiliki zat yang bisa berfungsi sebagai prebiotik yang dapat menjaga mikroflora usus, meningkatkan sistem imun tubuh, mengurangi risiko terjadinya kanker paru-paru, dan mempermudah buang air besar. Untuk mengimbangi kandungan gizi dari sagu yang tidak terlalu tinggi, sebaiknya olahan sagu ditambahkan bahan-bahan yang kaya akan protein dan sayur-mayur. Sebagai contohnya bubur sagu, papeda, bubur kacang hijau sagu, dan lain sebagainya.
No comments:
Post a Comment