RagamArtikelUnik -
Candi merupakan suatu istilah yang merujuk kepada sebuah bangunan tempat ibadah dari peninggalan masa lalu yang berasal dari peradaban Hindu-Buddha. Candi digunakan sebagai tempat pemujaan para dewa ataupun memuliakan Buddha. Namun, istilah 'candi' tidak hanya digunakan oleh masyarakat untuk menyebut tempat ibadah saja, melainkan banyak situs-situs purbakala non-religius dari masa Hindu-Buddha atau klasik Indonesia, baik sebagai keraton, petirtaan, gapura, dan sebagainya, juga disebut dengan istilah candi. Candi yang megah dan kokoh sampai kini menjadi bukti betapa tingginya kebudayaan nenek moyang kita. Candi dan pesan yang disampaikan melalui arsitektur, relief, serta patung-patungnya tak pernah lepas dari unsur spiritualitas, kreativitas, dan keterampilan para pembuatnya. Peninggalan-peninggalan purbakala, seperti bangunan candi, patung, prasasti, dan ukiran pada umumnya menunjukkan sifat kebudayaan Indonesia yang dilapisi oleh unsur-unsur Hindu-Budha.
1. Candi Borobudur
Bangunan raksasa yang sempat menjadi salah satu dari tujuh keajaiban dunia ini dibangun dengan hampir 2 juta kaki kubik batu dan menghabiskan waktu 75 hingga 100 tahun. Di dalamnya terdapat 2.700 panel relief dan 504 patung Budha. Konon menurut sejarahnya, candi ini dibangun tanpa menggunakan semen, tapi hanya menggunakan susunan batu. Candi Borobudur di Jogjakarta, Indonesia ini memiliki relief Buddha terbesar dan terlengkap di dunia. Hingga saat ini Borobudur masih digunakan sebagai tempat ziarah keagamaan. Setiap tahun, umat Buddha yang datang dari seluruh Indonesia dan mancanegara berkumpul di Borobudur untuk memperingati Trisuci Waisak. Sementara dalam dunia pariwisata, Borobudur adalah obyek wisata tunggal di Indonesia yang paling banyak dikunjungi oleh wisatawan lokal maupun mancanegara. Candi termegah dan spektakuler yang masuk ke dalam daftar Situs Warisan Dunia UNESCO ini dibangun pada tahun 800 masehi pada masa kejayaan wangsa Syailendra di Jawa Tengah. Selain Borobudur, terdapat beberapa candi Buddha dan Hindu di kawasan ini yaitu Candi Mendut dan Candi Pawon.
2. Candi Plaosan
Candi Plaosan merupakan julukan untuk kompleks candi yang terletak di Dukuh Plaosan, Kecamatan Prambanan, Jawa Tengah, Indonesia. Letak candi ini tidak terlalu jauh dari kompleks Candi Sewu dan Prambanan. Kompleks Candi Buddha ini meliputi wilayah seluas 2.000 meter persegi dan di dalamnya terdapat Candi Plaosan Lor dan Candi Plaosan Kidul. Candi Plaosan Lor merupakan sebuah kompleks percandian yang luas. Kompleks Candi Plaosan Lor memiliki dua candi utama. Candi yang terletak di sebelah utara dinamakan Candi Induk Utara, dan candi yang terletak di sebelah selatan dinamakan Candi Induk Selatan. Di bagian utara kompleks terdapat pelataran terbuka dengan beberapa arca buddhis. Kedua candi induk ini dikelilingi oleh 116 stupa perwara serta 50 buah candi perwara, juga parit buatan. Diperkirakan candi ini dibangun pada masa pemerintahan Rakai Pikatan dari Kerajaan Mataram Hindu, pada awal abad ke-9 Masehi.
3. Candi Prambanan
Candi Prambanan adalah sebuah mahakarya arsitektur kuno dari kebudayaan agama Hindu di Nusantara. Komplek candi yang letaknya berada di Jawa tengah ini diperkirakan dibangun pada tahun 850 Masehi oleh salah seorang dari Rakai Pikatan (raja kedua wangsa Mataram I) atau Balitung Maha Sambu, semasa wangsa Sanjaya. Terdiri dari 8 Kuil utama dan dikelilingi 250 candi kecil. Hampir semua dinding candi ditutupi oleh ukiran relief yang indah, menceritakan kisah inkarnasi Wisnu, petualangan Hanuman Raja Monyet, legenda Ramayana dan lainnya. Situs candi Hindu terbesar yang ada di Indonesia ini memiliki 3 candi utama di halaman utama, yaitu Candi Wisnu, Brahma, dan Siwa. Dalam kompleks candi yang menjadi Situs Warisan Dunia UNESCO ini berdiri Candi Prambanan yang juga disebut Candi Loro Jonggrang, Candi Sewu, Candi Bubrah, dan Candi Lumbung. Ketiga candi tersebut merupakan lambang Trimurti dalam kepercayaan agama Hindu. Selain itu, di dalam kompleks Prambanan terdapat 240 candi perwara dan yang menjadi pusat perhatian pengunjung adalah Candi Siwa. Di dalam candi tersimpan arca dewi Durga Mahisashuramardini yang menurut legenda setempat merupakan perwujudan Putri Roro Jonggrang. Namun tidak lama setelah dibangun, candi ini ditinggalkan dan mulai rusak.
4. Candi Arjuna
Ini sebuah bangunan candi Hindu yang terletak di Dataran Tinggi Dieng, Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah, Indonesia. Di dalam kompleks candi yang berukuran 6 x 6 meter dan menghadap ke arah barat ini terdapat sejumlah candi, antara lain yaitu Candi Dwarawati, Candi Bima, Candi Setyaki, dan Candi Gatotkaca. Namun yang menjadi pusatnya adalah Candi Arjuna. Selain itu di komplek candi juga terdapat Candi Semar, Candi Srikandi, Candi Puntadewa, dan Candi Sembadra. Kompleks candi ini dikelilingi oleh bentangan sawah dan perkebunan. Candi termegah di dataran tinggi Dieng ini paling indah dilihat saat kabut turun, sehingga akan tampak seperti candi yang berdiri di atas awan. Diperkirakan candi ini dibangun pada tahun 809 M. Kompleks candi hindu tertua di Pulau Jawa ini merupakan tempat pemujaan Dewa Siwa. Hal ini terbukti dengan adanya Lingga dan Yoni di dalam candi utama, serta arca Dewi Durga, Ganesha, dan Agastya di bangunan candi.
5. Goa Gajah
Goa Gajah adalah gua buatan yang berfungsi seperti tempat ibadah. Gua yang terletak di Desa Bedulu, Kecamatan Blahbatu, Kabupaten Gianyar ini berjarak kurang lebih 27 kilometer dari Denpasar Bali. Diperkirakan, nama Goa gajah berasal dari kata Lwa Gajah yang muncul di kitab Negarakertagama karya Mpu Prapanca. Pura Hindu kuno ini tercatat sebagai warisan dunia dalam daftar tentatif dalam bidang kebudayaan. Kompleks Goa Gajah terdiri atas 2 bagian utama, yaitu kompleks bagian utara merupakan warisan ajaran Siwa, dengan bukti adanya Trilingga dan patung Ganesha di dalam goa, merupakan tempat umat Hindu melakukan persembahyangan. Komplek sebelah selatan Goa Gajah yakni area Tukad Pangkung, berupa stupa Buddha dalam sikap Dhyani Buddha Amitabha bersusun 13 stupa dan stupa bercabang 3 yang dipahat pada batu besar. Gua dengan gerbang masuk yang dipenuhi ukiran ini memiliki banyak ceruk yang dulunya digunakan sebagai pertapaan. Di bagian luar terdapat sebuah kolam yang melambangkan tujuh sungai keramat yang dipuja oleh kepercayaan Hindu India.
6. Candi Sanggrahan
Candi Sanggrahan atau yang juga disebut sebagai Candi Cungkup merupakan candi pemujaan Buddha yang terletak di Desa Sanggrahan, Kecamatan Boyolangu, Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur. Candi berbentuk bujur sangkar dan terdiri dari bangunan kaki, tubuh dan atap ini merupakan salah satu peninggalan Kerajaan Majapahit yang dibangun pada tahun 1350. Diperkirakan, dulunya candi ini merupakan tempat penyimpanan abu kerabat raja Majapahit. Bagian kaki candi sangat luas, tinggi dua meter, terdapat dinding relief harimau. Di bagian tangga ada reruntuhan batu bekas gapura. Candi Sanggrahan merupakan candi terbesar di Tulungagung.
7. Candi Jawi
Candi Jawi adalah candi yang dibangun pada abad ke-13 dan merupakan peninggalan bersejarah Hindu-Buddha dari Kerajaan Singhasari. Candi ini terletak di terletak di kaki Gunung Welirang, tepatnya di Desa Candi Wates, Kecamatan Prigen, Pasuruan, Jawa Timur, Indonesia, yaitu 31 kilometer dari kota Pasuruan atau di pertengahan jalan raya antara Kecamatan Pandaan - Kecamatan Prigen dan Pringebukan. Meski banyak yang berasumsi bahwa Candi Jawi adalah tempat pemujaan atau tempat peribadatan Buddha, namun sebenarnya candi ini merupakan tempat pedharmaan atau penyimpanan abu dari raja terakhir Singhasari, Kertanegara.
8. Candi Mendut
Candi Mendut merupakan sebuah candi bercorak Buddha yang terletak di Jalan Mayor Kusen Kota Mungkid, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, Indonesia. Candi yang berjarak 3 kilometer dari candi Borobudur ini didirikan semasa pemerintahan Raja Indra dari dinasti Syailendra. Di dalam prasasti Karangtengah yang bertarikh 824 Masehi, disebutkan bahwa raja Indra telah membangun bangunan suci bernama wenuwana yang artinya adalah hutan bambu. Candi ini dibangun menggunakan batu bata yang ditutupi dengan batu alam. Atapnya bertingkat tiga dan dihiasi dengan stupa-stupa kecil. Di dalam candi terdapat tiga arca Buddha besar.
9. Candi Sukuh
Candi Sukuh adalah salah satu kompleks candi peninggalan masa Hindu-Buddha di Desa Berjo, Kecamatan Ngargoyoso, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah. Candi yang terletak di kaki Gunung Lawu ini didirikan pada tahun 1437 oleh masyarakat Hindu Tantrayana. Arsitektur candi ini cukup unik karena tidak mirip dengan gaya candi Hindu di daerah-daerah lain di Nusantara. Bangunan utama di kompleks candi ini memiliki struktur serupa punden berundak, yang mirip dengan piramida suku Maya. Namun, ukuran candi Sukuh jauh lebih kecil dari piramida Maya. Selain itu, struktur ini juga mengingatkan para pengunjung akan bentuk-bentuk piramida di Mesir. Batu yang digunakan untuk membangun candi adalah jenis andesit.
10. Candi Penataran
Candi Penataran atau Candi Panataran (nama aslinya adalah Candi Palah) adalah sebuah gugusan candi bersifat keagamaan Hindu Siwaitis yang terletak di Desa Penataran, Kecamatan Nglegok, Kabupaten Blitar, Jawa Timur. Menurut Wikipedia, Candi termegah dan terluas di Jawa Timur ini terletak di lereng barat daya Gunung Kelud, di sebelah utara Blitar, pada ketinggian 450 meter di atas permukaan laut. Dari prasasti yang tersimpan di bagian candi diperkirakan candi ini dibangun pada masa Raja Srengga dari Kerajaan Kadiri pada tahun 1200 Masehi dan berlanjut digunakan sampai masa pemerintahan Wikramawardhana, Raja Kerajaan Majapahit pada tahun 1415. Dalam kitab Desawarnana atau Nagarakretagama yang ditulis pada tahun 1365, Candi ini disebut sebagai bangunan suci "Palah" yang dikunjungi Raja Hayam Wuruk dalam perjalanan kerajaan bertamasya keliling Jawa Timur. Pada tahun 1995 candi ini diajukan sebagai calon Situs Warisan Dunia UNESCO dalam daftar tentatifnya.
By PL09Puryono (Karya sendiri) [CC0], via Wikimedia Commons
Di penjuru Nusantara, tersebar banyak candi peradaban Hindu-Buddha yang merupakan kekayaan budaya peninggalan kejayaan masa lalu. Tak tanggung-tanggung, bahkan beberapa di antaranya sudah diakui sebagai situs warisan dunia oleh UNESCO. Jika ingin berwisata ke candi-candi megah yang sempat menjadi saksi kejayaan bangsa Indonesia di masa lalu ini ada baiknya Anda simak candi-candi berikut ini.1. Candi Borobudur
Bangunan raksasa yang sempat menjadi salah satu dari tujuh keajaiban dunia ini dibangun dengan hampir 2 juta kaki kubik batu dan menghabiskan waktu 75 hingga 100 tahun. Di dalamnya terdapat 2.700 panel relief dan 504 patung Budha. Konon menurut sejarahnya, candi ini dibangun tanpa menggunakan semen, tapi hanya menggunakan susunan batu. Candi Borobudur di Jogjakarta, Indonesia ini memiliki relief Buddha terbesar dan terlengkap di dunia. Hingga saat ini Borobudur masih digunakan sebagai tempat ziarah keagamaan. Setiap tahun, umat Buddha yang datang dari seluruh Indonesia dan mancanegara berkumpul di Borobudur untuk memperingati Trisuci Waisak. Sementara dalam dunia pariwisata, Borobudur adalah obyek wisata tunggal di Indonesia yang paling banyak dikunjungi oleh wisatawan lokal maupun mancanegara. Candi termegah dan spektakuler yang masuk ke dalam daftar Situs Warisan Dunia UNESCO ini dibangun pada tahun 800 masehi pada masa kejayaan wangsa Syailendra di Jawa Tengah. Selain Borobudur, terdapat beberapa candi Buddha dan Hindu di kawasan ini yaitu Candi Mendut dan Candi Pawon.
2. Candi Plaosan
Candi Plaosan merupakan julukan untuk kompleks candi yang terletak di Dukuh Plaosan, Kecamatan Prambanan, Jawa Tengah, Indonesia. Letak candi ini tidak terlalu jauh dari kompleks Candi Sewu dan Prambanan. Kompleks Candi Buddha ini meliputi wilayah seluas 2.000 meter persegi dan di dalamnya terdapat Candi Plaosan Lor dan Candi Plaosan Kidul. Candi Plaosan Lor merupakan sebuah kompleks percandian yang luas. Kompleks Candi Plaosan Lor memiliki dua candi utama. Candi yang terletak di sebelah utara dinamakan Candi Induk Utara, dan candi yang terletak di sebelah selatan dinamakan Candi Induk Selatan. Di bagian utara kompleks terdapat pelataran terbuka dengan beberapa arca buddhis. Kedua candi induk ini dikelilingi oleh 116 stupa perwara serta 50 buah candi perwara, juga parit buatan. Diperkirakan candi ini dibangun pada masa pemerintahan Rakai Pikatan dari Kerajaan Mataram Hindu, pada awal abad ke-9 Masehi.
3. Candi Prambanan
Candi Prambanan adalah sebuah mahakarya arsitektur kuno dari kebudayaan agama Hindu di Nusantara. Komplek candi yang letaknya berada di Jawa tengah ini diperkirakan dibangun pada tahun 850 Masehi oleh salah seorang dari Rakai Pikatan (raja kedua wangsa Mataram I) atau Balitung Maha Sambu, semasa wangsa Sanjaya. Terdiri dari 8 Kuil utama dan dikelilingi 250 candi kecil. Hampir semua dinding candi ditutupi oleh ukiran relief yang indah, menceritakan kisah inkarnasi Wisnu, petualangan Hanuman Raja Monyet, legenda Ramayana dan lainnya. Situs candi Hindu terbesar yang ada di Indonesia ini memiliki 3 candi utama di halaman utama, yaitu Candi Wisnu, Brahma, dan Siwa. Dalam kompleks candi yang menjadi Situs Warisan Dunia UNESCO ini berdiri Candi Prambanan yang juga disebut Candi Loro Jonggrang, Candi Sewu, Candi Bubrah, dan Candi Lumbung. Ketiga candi tersebut merupakan lambang Trimurti dalam kepercayaan agama Hindu. Selain itu, di dalam kompleks Prambanan terdapat 240 candi perwara dan yang menjadi pusat perhatian pengunjung adalah Candi Siwa. Di dalam candi tersimpan arca dewi Durga Mahisashuramardini yang menurut legenda setempat merupakan perwujudan Putri Roro Jonggrang. Namun tidak lama setelah dibangun, candi ini ditinggalkan dan mulai rusak.
4. Candi Arjuna
Ini sebuah bangunan candi Hindu yang terletak di Dataran Tinggi Dieng, Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah, Indonesia. Di dalam kompleks candi yang berukuran 6 x 6 meter dan menghadap ke arah barat ini terdapat sejumlah candi, antara lain yaitu Candi Dwarawati, Candi Bima, Candi Setyaki, dan Candi Gatotkaca. Namun yang menjadi pusatnya adalah Candi Arjuna. Selain itu di komplek candi juga terdapat Candi Semar, Candi Srikandi, Candi Puntadewa, dan Candi Sembadra. Kompleks candi ini dikelilingi oleh bentangan sawah dan perkebunan. Candi termegah di dataran tinggi Dieng ini paling indah dilihat saat kabut turun, sehingga akan tampak seperti candi yang berdiri di atas awan. Diperkirakan candi ini dibangun pada tahun 809 M. Kompleks candi hindu tertua di Pulau Jawa ini merupakan tempat pemujaan Dewa Siwa. Hal ini terbukti dengan adanya Lingga dan Yoni di dalam candi utama, serta arca Dewi Durga, Ganesha, dan Agastya di bangunan candi.
5. Goa Gajah
Goa Gajah adalah gua buatan yang berfungsi seperti tempat ibadah. Gua yang terletak di Desa Bedulu, Kecamatan Blahbatu, Kabupaten Gianyar ini berjarak kurang lebih 27 kilometer dari Denpasar Bali. Diperkirakan, nama Goa gajah berasal dari kata Lwa Gajah yang muncul di kitab Negarakertagama karya Mpu Prapanca. Pura Hindu kuno ini tercatat sebagai warisan dunia dalam daftar tentatif dalam bidang kebudayaan. Kompleks Goa Gajah terdiri atas 2 bagian utama, yaitu kompleks bagian utara merupakan warisan ajaran Siwa, dengan bukti adanya Trilingga dan patung Ganesha di dalam goa, merupakan tempat umat Hindu melakukan persembahyangan. Komplek sebelah selatan Goa Gajah yakni area Tukad Pangkung, berupa stupa Buddha dalam sikap Dhyani Buddha Amitabha bersusun 13 stupa dan stupa bercabang 3 yang dipahat pada batu besar. Gua dengan gerbang masuk yang dipenuhi ukiran ini memiliki banyak ceruk yang dulunya digunakan sebagai pertapaan. Di bagian luar terdapat sebuah kolam yang melambangkan tujuh sungai keramat yang dipuja oleh kepercayaan Hindu India.
6. Candi Sanggrahan
Candi Sanggrahan atau yang juga disebut sebagai Candi Cungkup merupakan candi pemujaan Buddha yang terletak di Desa Sanggrahan, Kecamatan Boyolangu, Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur. Candi berbentuk bujur sangkar dan terdiri dari bangunan kaki, tubuh dan atap ini merupakan salah satu peninggalan Kerajaan Majapahit yang dibangun pada tahun 1350. Diperkirakan, dulunya candi ini merupakan tempat penyimpanan abu kerabat raja Majapahit. Bagian kaki candi sangat luas, tinggi dua meter, terdapat dinding relief harimau. Di bagian tangga ada reruntuhan batu bekas gapura. Candi Sanggrahan merupakan candi terbesar di Tulungagung.
7. Candi Jawi
Candi Jawi adalah candi yang dibangun pada abad ke-13 dan merupakan peninggalan bersejarah Hindu-Buddha dari Kerajaan Singhasari. Candi ini terletak di terletak di kaki Gunung Welirang, tepatnya di Desa Candi Wates, Kecamatan Prigen, Pasuruan, Jawa Timur, Indonesia, yaitu 31 kilometer dari kota Pasuruan atau di pertengahan jalan raya antara Kecamatan Pandaan - Kecamatan Prigen dan Pringebukan. Meski banyak yang berasumsi bahwa Candi Jawi adalah tempat pemujaan atau tempat peribadatan Buddha, namun sebenarnya candi ini merupakan tempat pedharmaan atau penyimpanan abu dari raja terakhir Singhasari, Kertanegara.
8. Candi Mendut
Candi Mendut merupakan sebuah candi bercorak Buddha yang terletak di Jalan Mayor Kusen Kota Mungkid, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, Indonesia. Candi yang berjarak 3 kilometer dari candi Borobudur ini didirikan semasa pemerintahan Raja Indra dari dinasti Syailendra. Di dalam prasasti Karangtengah yang bertarikh 824 Masehi, disebutkan bahwa raja Indra telah membangun bangunan suci bernama wenuwana yang artinya adalah hutan bambu. Candi ini dibangun menggunakan batu bata yang ditutupi dengan batu alam. Atapnya bertingkat tiga dan dihiasi dengan stupa-stupa kecil. Di dalam candi terdapat tiga arca Buddha besar.
9. Candi Sukuh
Candi Sukuh adalah salah satu kompleks candi peninggalan masa Hindu-Buddha di Desa Berjo, Kecamatan Ngargoyoso, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah. Candi yang terletak di kaki Gunung Lawu ini didirikan pada tahun 1437 oleh masyarakat Hindu Tantrayana. Arsitektur candi ini cukup unik karena tidak mirip dengan gaya candi Hindu di daerah-daerah lain di Nusantara. Bangunan utama di kompleks candi ini memiliki struktur serupa punden berundak, yang mirip dengan piramida suku Maya. Namun, ukuran candi Sukuh jauh lebih kecil dari piramida Maya. Selain itu, struktur ini juga mengingatkan para pengunjung akan bentuk-bentuk piramida di Mesir. Batu yang digunakan untuk membangun candi adalah jenis andesit.
10. Candi Penataran
Candi Penataran atau Candi Panataran (nama aslinya adalah Candi Palah) adalah sebuah gugusan candi bersifat keagamaan Hindu Siwaitis yang terletak di Desa Penataran, Kecamatan Nglegok, Kabupaten Blitar, Jawa Timur. Menurut Wikipedia, Candi termegah dan terluas di Jawa Timur ini terletak di lereng barat daya Gunung Kelud, di sebelah utara Blitar, pada ketinggian 450 meter di atas permukaan laut. Dari prasasti yang tersimpan di bagian candi diperkirakan candi ini dibangun pada masa Raja Srengga dari Kerajaan Kadiri pada tahun 1200 Masehi dan berlanjut digunakan sampai masa pemerintahan Wikramawardhana, Raja Kerajaan Majapahit pada tahun 1415. Dalam kitab Desawarnana atau Nagarakretagama yang ditulis pada tahun 1365, Candi ini disebut sebagai bangunan suci "Palah" yang dikunjungi Raja Hayam Wuruk dalam perjalanan kerajaan bertamasya keliling Jawa Timur. Pada tahun 1995 candi ini diajukan sebagai calon Situs Warisan Dunia UNESCO dalam daftar tentatifnya.
No comments:
Post a Comment